A. PENGERTIAN
1. Persalinan normal adalah bila
bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau
pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam (prawirohardjo,
sarwono. 2007. Ilmu kebidanan. jakarta)
2. Persalinan ialah proses
mendorong janin dan plasenta keluar dari uerus oleh kontraksi-kontraksi
miometrium yang terkoordinasi (derek,llewellyn,
jones. 2002. Dasar-dasar obstetri dan ginekologi. jakarta)
3.
Persalinan
adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
dan terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (APN.
2008)
4. Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsespi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (manuaba. 1998)
B.
SEBAB-SEBAB
MULAINYA PERSALINAN
1.
Teori
penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus dimulai, terjadi penurunan
kadar hormon estrogen dan progesteron. Penurunan kadar progesteron menyebabkan
otot rahim mulai berkontraksi.
2.
Teori
plasenta menjadi tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kontraksi rahim
3.
Teori
distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-placenter
4.
Teori
iritasi mekanik
Di belakang servik terdapat ganglion servikale
(fleksus frankenhauser), bila ganglion ini digeser dan ditekan, akan timbul
kontraksi rahim
5.
Induksi
partus, partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
a.
Gagang
laminaria : beberapa laminaria
dimasukan ke dalam kanalis servikalis untuk merangsang fleksus
frankenhauser
b.
Amniotomi : pemecahan selaput ketuban
c.
Penyuntikan
oksitosin
C.
FAKTOR-FAKTOR
PENTING DALAM PERSALINAN
1.
Kekuatan
yang mendorong janin keluar (power)
a.
His
(kontraksi rahim)
b.
Kontraksi
otot dinding perut
c.
Kontraksi
diafragma pelvis (kekuatan mengejan)
d.
Ketegangan
dan kontraksi ligamentum rotundum
2.
Jalan
lahir (Passage)
a.
Ukuran
dan tipe panggul
b.
Kemampuan
servik untuk membuka
3.
Janin
(Passanger)
a.
Letak
janin
b.
Posisi
janin
c.
Presentasi
janin
d.
Letak
plasenta
D.
TANDA-TANDA
PERSALINAN
1.
Tanda
persalinan sudah dekat
a.
Terjadi
lightening, kepala turun memasuki pintu atas panggul
Lightening disebabkan oleh:
-
Kontraksi
braxton hicks
-
Ketegangan
dinding perut
-
Ketegangan
ligamentum rotundum
-
Gaya
berat janin
b.
Perut
kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun
c.
Sering
miksi
d.
Sakit
pinggang dan perut
e.
Terjadinya
his permulaan (his palsu)
-
Rasa
nyeri ringan di bawah
-
Datangnya
tidak teratur
-
Tidak
ada perubahan pada servik
-
Durasinya
pendek
-
Tidak
bertambah bila beraktivitas
2.
Tanda
persalinan inpartu
a.
Terjadinya
his persalinan
-
Pinggang
terasa sakit yang menjalar ke depan
-
Sifat
sakitnya teratur, interval makin pendek dan kekuatannya makin besar
-
Berpengaruh
terhadap pembukaan servik
-
Dengan
beraktivitas kekuatan makin bertambah
b.
Pengeluaran
lendir bercampur darah
c.
Kadang-kadang
ketuban pecah dengan sendirinya
d.
Hasil
pemeriksaan dalam menunjukkan terjadinya perlunakan, pendataran dan pembukaan
servik.
E.
MEKANISME
PERSALINAN
Proses persalinan terdiri
atas 4 fase/kala:
Kala I : waktu mulai servik membuka sampai pembukaan
lengkap 10 cm.
Kala II : waktu pengeluaran janin
Kala III : waktu pelepasan dan pengeluaran
plasenta
Kala IV : waktu sampai 2 jam setelah
plasenta lahir
1.
Kala
I ( kala pembukaan)
Permulaan persalinan ditandai dengan keluarnya
lendir bercampur darah karena servik mulai mendatar dan membuka. Lamanya kala I
pada primigravida berlangsung selama 12 jam, sedangkan multigravida sekitar 8
jam. Berdasarkan kurva friedman diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam
dan multigravida 2 cm/jam.
Kala pembukaan dibagi atas 2 fase :
a. Fase
laten : pembukaan servik
berlangsung lambat, pembukaan kurang
dari 4 cm, berlangsung tidak lebih dari 8 jam.
b.
Fase
aktif : berlangsung selama 6 jam,
yang dibagi atas 3 subfase:
-
Periode
akselerasi : pembukaan
menjadi 4 cm selama 2 jam
-
Periode
dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam
pembukaan menjadi 9 cm
-
Periode
deselerasi : pembukaan berlangsung
lambat dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm mencapai lengkap 10 cm
2.
Kala
II (kala pengeluaran)
Menurut mochtar (1994), pada kala pengeluaran janin,
his terkoordinir kuat, cepat, interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik
Tanda dan gejala kala II :
a.
Dorongan
ibu untuk meneran
b.
Tekanan
pada anus
c.
Perinium
menonjol
d.
Vulva
membuka
Pada akhir
kala I, ketuban akan pecah disertai pengeluaran cairan mendadak, kepala janin
turun, mesuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot dasar panggul
yang akan menimbulkan keinginan untuk mengejan oleh karena tertekannya fleksus
frankenhauser, ibu merasa seperti ingin BAB karena adanya tekanan pada rektum.
Kedua
kekuatan, yaitu his dan mengejan akan mendorong kepala bayi, ketika bagian
terdepan kepala bayi berada pada tingkat spina ischiadika akan terjadi, kepala
akan membuka pintu, vulva membuka dan perinium meregang. Sub oksiput bertindak
sebagai hipomoglion dan berturut-turut lahirlah ubun-ubun besar, dahi hidung,
muka dan kepala seluruhnya. Kemudian diikuti putar paksi luar untuk
menyesuaikan kepala pada punggung.
Setelah putar
paksi luar berlangsung, persalinan bayi ditolong dengan cara :
1)
Kepala
dipegang pada os oksiput dan dibawah dagu ditarik curan ke bawah untuk
melahirkan bahu depan, kemudian ditarik curam ke atas untuk melahirkan bahu
belakang.
2)
Setelah
kedua bahu lahir, kemudian lahirkan sisa badan bayi.
3)
Bayi
lahir diikuti sisa air ketuban. Lama kala II untuk primigravida 50 menit dan
multigravida 30 menit.
3.
Kala
III (pelepasan uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi uterus berhenti 5- 10
menit. Kala III berlangsung 5-30 menit, pengeluaran plasenta disertai
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc
Lepasnya plasenta secara schultze yang biasanya
tidak ada perdarahan sebelum plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah
setelah plasenta lahir. Sedangkan pengeluaran plasenta cara duncan yaitu
plasenta lepas dari pinggir biasanya darah keluar antara selaput ketuban.
Tanda-tanda lepasnya plasenta :
a.
Uterus
menjadi bundar
b.
Fundus
uteri meninggi
c.
Tali
pusat bertambah panjang
d.
Semburan
darah mendadak dan singkat
Untuk
mengetahui apakah plasenta telah lepas dari tempat implantasinya dilakukan
beberapa perasat antara lain :
1)
Perasat
kustner
Tali pusat dikencangkan dengan tangan kanan, tangan
kiri ditekankan di atas simpisis bila tali pusat masuk kembali berarti plasenta
belum lepas
2)
Perasat
strassman
Tali pusat dikencangkan dengan tangan kanan, tangan
kiri mengetok-ketok fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat berarti
plasenta belum lepas.
3)
Perasat
klein
Praturien disuruh mengedan, tali pusat tampak turub
ke bawah. Bila pengedanan dihentikan dan tali pusat masuk kembali berarti
plasenta belum lepas.
Manajemen aktif kala III :
-
Pemberian
oksitosin 10 unit IM selambat-lambatnya dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir
-
Lakukan
peregangan tali pusat terkendali sambil menahan uterus ke arah dorso kranial
-
Segera
lakukan massase uterus setelah plasenta lahir
4.
Kala
IV (observasi)
Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan
postpartum. Paling sering terjadi pendarahan pada 2 jam pertama, yang perlu di
observasi adalah :
a.
Tingkat
kesadaran
b.
Tanda-tanda
vital
c.
Kontraksi
uterus
d.
Terjadinya
perdarahan, perdarahan dikatakan normal jika jumlahnya tidak lebih dari 500 ml.
0 komentar:
Posting Komentar