Minggu, 11 Desember 2011

konsep dasar nifas fisiologis



A.    DEFINISI
1.      Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu (42 hari) setelah itu (Ilmu Kebidanan ; Sarwono Prawirohardjo).
2.      Kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal. (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan ; Ida Bagus Gde Manuaba)

B.     PROSES INVOLUSI UTERUS

Involusi
Tinggi Fundus
Berat Uterus
Plasenta lahir
7 hari (1 minggu)
14 hari (2 minggu)
42 hari (6 minggu)
56 hari (8 minggu)
Sepusat
Pertengahan pusat simfisis
Tak teraba
Sebesar hamil 2 minggu
Normal
1000 gr
500 gr
350 gr
50 gr
30 gr

Proses involusi uteri pada bekas implantasi plasenta, terdapat gambaran sebagai berikut :
1.      Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 x 15 cm, permukaan  kasar, di mana pembuluh darah besar bermuara.
2.      Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose, di samping pembuluh darah tertutup karena kontraksi otot rahim.
3.      Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke-2 sebesar 6-8 cm, dan akhir puerperium sebesar 2 cm.
4.      Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama dengan lokia.
5.      Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan endometrium yang berasal dari tepi luka dan basalis endometrium.
6.      Kesembuhan sempurna mendekati akhir masa puerperium.

C.     GAMBARAN KLINIS MASA PUERPERIUM
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya, akan menjadi keras karena kontraksinya, sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi plasenta disebut lokia.
Pengeluaran lokia dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya sebagai berikut :
1.      Lokia rubra
a.       1 sampai 3 hari
b.      Berwarna merah dan hitam
2.      Lokia sanguinolenta
a.       3 sampai 7 hari
b.      Berwarna putih bercampur merah
3.      Lokia serosa
a.       7 sampai 14 hari
b.      Berwarna kekuningan
4.      Lokia alba
a.       Setelah hari ke 14
b.      Berwarna putih

D.    PERAWATAN MASA PUERPERIUM
Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk sebagai berikut :
1.      Rawat gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin.
2.      Pemeriksaan umum
a.       Kesadaran penderita
b.      Keluhan yang terjadi setelah persalinan
3.      Pemeriksaan khusus
a.       Fisik : tekanan darah, nadi, dan suhu.
b.      Fundus uteri : tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
c.       Payudara : puting susu, pembengkakan, dan pengeluaran ASI.
d.      Patrun lokia : lokia rubra, lokia sanguinolenta
e.       Luka jahitan efisiotomi : apakah baik atau terbuka, apakan ada tanda-tanda infeksi.
4.      Pemulangan pasien dan pengawasan lanjutan.
Nasehat yang perlu diberikan saat memulangkan adalah :
a.       Diet.
b.      Pakaian.
c.       Miksi dan buang air besar.
d.      ASI dan puting susu.
e.       Kembalinya datang bulan atau menstruasi.

E.     PENGAWASAN AKHIR KALA NIFAS
Pemeriksaan akhir kala nifas (postpartum) sangat penting karena dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan khusus sebagai berikut :
1.      Melakukan pemeriksaan pap smear untuk mencari kemungkinan kelainan sitologi sel serviks atau sel endometrium.
2.      Menilai seberapa jauh involusi uterus.
3.      Melakukan pemeriksaan inspekulo, sehingga dapat menilai perlukaan postpartum.
4.      Mempersiapkan untuk mempergunakan metode KB.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates