A.
Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah
bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir
2500 gram sampai 4000 gram. (Mochtar, Rustam. 1998)
B.
Ciri-ciri Bayi
Normal
Menurut
Depkes
RI. 1993. Ciri-ciri bayi normal adalah :
1.
Berat-badan
lahir 2500 - 4000 gram
2.
Panjang badan
lahir 48-52 cm
3.
Lingkar dada
30-38 cm
4.
Lingkar kepala
30-35 cm
5.
Bunyi jantung
pada menit-menit pertama kira-kira 180x/menit kemudian menurun sampai 120-140
x/menit
6.
Pernafasan pada
menit-menit pertama cepat kira-kira 80x/menit, kemudian turun setelah tenang
kira-kira 40 x/menit
7.
Kulit
kemerah-merahan karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix
caseosa
8.
Rambut lanugo
telah tidak terlihat, rambut kepala agak panjang dan lemah
9.
Kuku telah
panjang dan lemas
10.
Genetalia :
labia mayora telah menutupi labia minora (pada perempuan), testis sudah turun
(pada laki-laki).
11.
Refleks isap dan
menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Refleks morro
sudah baik, bila bayi dikagetkan dan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
13. Graff reflex sudah baik, apabila
diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan menggenggam/adanya
gerak refleks.
14. Eliminasi
baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam
kecoklatan.
C.
Perubahan-perubahan
Bayi Baru Lahir.
Menurut
Rusepno,
Hasan, dkk. 2000. Perubahan-perubahan bayi baru lahir,yaitu :
1.
Metabolisme
karbohidrat
Oleh karena kadar gula darah tali
pusat yang 65 mg/100 ml akan turun menjadi 50 mg/100 ml dalam waktu 2 jam
sesudah lahir. Energi yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah
lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak, sehingga kadar gula darah
dapat mencapai 100 mg /100 ml.
2. Perubahan suhu tubuh
Sesaat setelah bayi lahir ia akan
berada di tempat yang suhunya lebih rendah daripada di dalam kandungan dan
dalam keadaan basah. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25°C maka bayi akan
kehilangan panas tubuh sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit.
3. Perubahan
Sistem Pernafasan
Pernafasan pertama bayi baru lahir normal terjadi 30 detik setelah
kelahiran pernafasan timbul sebagai aktifitas normal dari susunan saraf pusat
dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Paru-paru berkembang
dan rongga dada kembali ke bentuk semula
4. Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru
megakibatkan tekanan 02 meningkat dan tekanan CO2 menurun. Hal ini
mengakibatkan turunnya resishensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke
alat tersebut meningkat. Hal ini meyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir
ke paru-paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena
umbilikalis dan kemudian tali pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui
vena kava inferior dan voramen ovale ke atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin
sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang cukup hidup di luar badan ibu.
5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat lainnya
mulai berfungsi
D.
Penilaian Bayi Baru Lahir
Tampilan
|
0
|
1
|
2
|
Appearence (Warna kulit)
|
Pucat
|
Ekstrimitas biru
|
Seluruh tubuh merah
|
Pulse (Nadi)
|
Tidak ada
|
<100x/menit
|
> 1 00 x/menit
|
Grimace (Refleks)
|
Tidak ada
|
Menyeringai
|
Bersin/batuk
|
Activity
(Tonus Otot)
|
Tidak ada
|
Ekstrimitas sedikit fleksi
|
Gerakan aktif
|
Respiration (Pemafasan)
|
Tidak ada
|
Lemah/tidak teratur
|
Menangis kuat
|
Penilaian di atas disebut penilaian
AFGAR Score. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan kapan kita memulai
tindakan tetapi lebih banyak kaitannya dalam memantau kondisi bayi dari waktu
ke waktu. (Mochtar, Rustam. 1998)
E.
Penatalaksanaan Awal pada bayi baru lahir normal
yang bernafas spontan
Menurut Depkes RI.
1993.
1. Mencegah
pelepasan panas berlebihan, yaitu dengan cara:
a. Mengeringkan
tubuh bayi
Segera setelah bayi di letakkan pada perut ibu,
keringkan kepala dan tubuh bayi dari cairan ketuban, darah, sebaiknya
mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain yang hangat. Hal ini dapat
memberikan dua keuntungan bagi bayi yaitu suhu tubuh bayi tetap terjaga dan
memberikan rangsangan taktil pada tubuh bayi sehingga dapat memberi kan
rangsangan timbulnya usaha nafas.
b. Selimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain kering.
Hal ini diletakkan karena
permukaan yang paling luas dari tubuh bayi adalah kepala, sehingga apabila
kepala tidak ditutupi bayi akan kehilangan panas dengan cepat.
c.
Ganti handuk
atau selimut yang basah.
d.
Jangan menimbang
bayi dalam keadaan tidak berpakaian
e.
Jangan
memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah persalinan
f.
Letakkan bayi
pada lingkungan yang hangat (diberi selimut dan pakaian)
Catatan:
Hilangnya panas dari tubuh dapat melalui:
-
Konduksi yaitu
proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda-benda yang
mempunyai suhu lebih rendah.
-
Konveksi yaitu
proses hilangnya panas tubuh melalui kontak udara yang ada dingin sekitamya.
-
Evaporasi yaitu
proses hilangnya panas tubuh bayi bila bayi berada dalam keadaan basah.
-
Radiasi proses hilangnya panas tubuh bayi bila
diletakkan dekat dengan benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuh
bayi tersebut.
2.
Bebaskan/ bersihkan jalan nafas
Jalan nafas dibersihkan dengan cara
mengusap mukanya dengan kain/kasa yang bersih dari darah dan lendir segera
setelah kepala bayi lahir. Apabila bayi baru lahir segera dapat menangis jangan
dilakukan pengisapan secara rutin pada jalan nafasnya.
3.
Rangsangan taktil
Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya
adalah tindakan rangsangan untuk bayi yang sehat, prosedur tersebut sudah cukup
untuk merangsang usaha nafas.
4.
Laktasi
Setelah ibu dibersihkan pakaian kering dan bersih,
maka bayi yang sudah diselimuti, diberikan pada ibunya untuk mulai mendapatkan
ASI.
Pemberian ASI yang pertama ini
bertujuan untuk :
a. Melatih
refleks isap bayi
b. Membina
hubungan psikologis ibu dan bayi
c. Membantu
kontraksi uterus melalui rangsangan putting susu
d. Memberi
ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya
e. Mencegah kehilangan
panas yang berlebihan pada bayi
f. Memberi
kesempatan pada suami/keluarga untuk mengetahui keadaan ibu dan bayinya
0 komentar:
Posting Komentar